IGJ UPDATE – KTM IX WTO, 3-6 Desember 2013 Nusa Dua, Bali
Denpasar, 3 Desember 2013. Pertemuan World Trade Organization (WTO) di buka tanggal 3 Desember 2013 di Nusa Dua, Bali dan akan berlangsung selama empat hari hingga 6 Desember 2013 nanti. Pembukaan WTO disambut dengan aksi penolakan secara serentak masyarakat sipil tidak hanya di Indonesia, tetapi masyarakat Asia maupun Internasional, yang menamakan aksi penolakan tersebut dengan Global Day of Action to End WTO.
Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Lawan Neokolonialisme dan Imperialisme (Gerak Lawan) bersama-sama dengan gabungan organisasi masyarakat sipil Asia dan Internasional dibawah Social Movement for Alternative Asia (SMAA) menggelar unjuk rasa di Lapangan Renon, Denpasar, guna menolak WTO dan meminta agar WTO diakhiri.
Penolakan terhadap WTO didasari atas kegagalan WTO yang telah berdiri selama 18 tahun untuk mensejahterakan rakyat sedunia. Kehadiran WTO yang mendorong liberalisasi perdagangan melalui pembukaan pasar dan penghapusan subsidi telah mengakibatkan terjadinya peningkatan kemiskinan dan krisis pangan di dunia. Selain itu, WTO juga memberikan dampak buruk terhadap kualitas hidup masyarakat yang semakin rendah akibat hilangnya akses masyarakat terhadap aset publik yang vital seperti kesehatan, pendidikan, air, dan lain sebagainya.
Pertemuan tingkat menteri yang ke-9 di Bali hanya akan mengulang kegagalan WTO yang tidak akan pernah bisa menghilangkan ketidakadilan yang tercipta dari praktik negosiasi dan perdagangan bebas yang selalu merugikan negara-negara berkembang, khususnya di kawasan Asia. Untuk itu, masyarakat dunia butuh sebuah sistem ekonomi alternatif (Economic Justice) sebagai jawaban dari ketidakadilan ekonomi yang ditimbulkan WTO, sehingga keadilan dan kedaulatan ekonomi dapat terwujud.***
Foto-foto Liputan Aksi