• id Indonesia
  • en English
Senin, Januari 30, 2023
  • TENTANG KAMI
Indonesia for Global Justice
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • ARTICLE MONITORING
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
No Result
View All Result
“A Global Justice Order through Social Movements”s
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • ARTICLE MONITORING
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
No Result
View All Result
Indonesia for Global Justice
No Result
View All Result
Home Publikasi Laporan

IGJ: Setengah Tahun Kabinet Kerja, Perlu Akseleratif

Juli 12, 2015
in Laporan, news, Publikasi, Rilis Media
Reading Time: 2 mins read
IGJ: Setengah Tahun Kabinet Kerja, Perlu Akseleratif
1.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (30/06)– Indonesia for Global Justice memberikan catatan evaluasi enam bulan kinerja Pemerintahan Jokowi-JK di bidang sosial ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang melambat, laju inflasi yang meningkat, dan jumlah pengangguran yang bertambah perlu mendapat perhatian dari Kabinet Kerja. Demikian terungkap saat peluncuran hasil studi IGJ berjudul: “Setengah Tahun Kinerja Sosial Ekonomi Kabinet Kerja” di Jakarta, (30/6).

“Mengkambinghitamkan kondisi ekonomi global, adalah bentuk ingkar tanggung jawab sebagai pemerintah. Realisasi pertumbuhan ekonomi yang jauh dari target menunjukkan ada persoalan serius dalam pilihan prioritas dan strategi Kabinet Kerja“, demikian disampaikan Niko Amrullah, Kepala Kampanye IGJ.

Target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen pada 2015, hingga kini belum ada gejala optimis untuk terwujud. Ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 mengalami kontraksi sebesar 0.18 dibandingkan kuartal sebelumnya (q to q). Jika dibandingkan dengan kuartal I 2014, laju pertumbuhan ekonomi saat ini mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi sebesar 4,71 persen ini, merupakan angka terburuk dalam lima tahun terakhir.

Merujuk data BPS, kata Niko,  pada Februari 2015 jumlah pengangguran meningkat sebanyak 210 ribu orang dibandingkan Agustus 2014, dan meningkat sebanyak 300 ribu dibandingkan Februari 2014. Jumlah pengangguran seharusnya menjadi indikator sehat-tidaknya kinerja ekonomi suatu negara. Kelesuan ekonomi nasional pada kuartal I 2015, berimbas kepada bertambahnya jumlah pengangguran. Berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar. Hal ini diperkuat oleh menurunnya Nilai Tukar Petani pada 6 bulan terakhir.

Kepala Kerjasama Antarlembaga dan Hubungan Internasional IGJ Priska Sabrina Luvita menjelaskan bahwa  pada Februari  2015  terdapat 10,04  juta  orang  (8,31 %)  penduduk  bekerja berstatus  setengah  penganggur,  yaitu  mereka  yang  bekerja  tidak  penuh  dan  masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan yang juga mengalami kenaikan.

Priska menjelaskan bahwa serapan tenaga kerja pada kuartal I 2015 kerja-kerja tanpa kepastian yang tetap dan kerja informal yang mendominasi 57,94% dari Angkatan Kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah belum mampu menciptakan kepastian kerja bagi rakyatnya.

Pun, tingkat pengangguran berpendidikan yang meningkat 1,84 juta orang untuk lulusan SMK, 1,62 juta orang untuk lulusan Diploma I/II/III, dan 1,03 juta orang lulusan Universitas juga mengkhawatirkan bagi serapan tenaga berpendidikan di Indonesia dalam menyambut pengembangan Sumber Daya Manusia dalam isu bonus demografi dan arus tenaga kerja asing di Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Untuk itu, lanjut Priska, IGJ memberikan 4 (empat) butir rekomendasi. Pertama, menjaga kepastian kerja dengan menghapus sistem alih daya (outsourcing), serta merealisasikan janji “upah layak, kerja layak, dan hidup layak”. Kedua, mengurangi ketimpangan distribusi pembangunan di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera. Ketiga, tidak melepaskan penentuan harga BBM subsidi kepada mekanisme pasar. Terakhir, memprioritaskan penguatan terhadap tiga sektor lapangan usaha yang mempunyai kontribusi terbesar: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Industri Pengolahan; dan Perdagangan.

“Tidak ada jalan lain, pemerintah perlu melakukan akselerasi kerjanya pada waktu-waktu ke depan dengan meningkatkan partisipasi usaha kecil menengah dan koperasi,” tutup Niko.

Laporan lengkap studi dapat diakses melalui website: www.igj.or.id

PDF 📄
Previous Post

IGJ Monitoring Analysis Menuju KTM ke-10 WTO

Next Post

Catatan Tengah Tahun Kinerja Sosial Ekonomi Pemerintahan Jokowi-Jk

Related Posts

TERASI PANGAN: Hak-Hak Petani Dikebiri, Pemerintah Dukung UPOV 1991 yang Melindungi Korporasi dan Investasi
Gerak Lawan

TERASI PANGAN: Hak-Hak Petani Dikebiri, Pemerintah Dukung UPOV 1991 yang Melindungi Korporasi dan Investasi

Januari 24, 2023
Letter To EU Decision-Makers_Indonesia Malaysia (Bahasa)
Artikel

Letter To EU Decision-Makers_Indonesia Malaysia (Bahasa)

Desember 22, 2022
Load More
Next Post
Catatan Tengah Tahun Kinerja Sosial Ekonomi Pemerintahan Jokowi-Jk

Catatan Tengah Tahun Kinerja Sosial Ekonomi Pemerintahan Jokowi-Jk

Please login to join discussion

covid-19 widget

Popular Post

  • Penghapusan Status B3 FABA dan SBE dalam PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Tinjauan Sustainable Trade

    Penghapusan Status B3 FABA dan SBE dalam PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Tinjauan Sustainable Trade

    2592 shares
    Share 1037 Tweet 648
  • Ahli Tekankan Pentingnya Persetujuan DPR dalam Perjanjian Internasional

    2579 shares
    Share 1032 Tweet 645
  • Penenggelaman Kapal Asing

    2236 shares
    Share 894 Tweet 559
  • DIPLOMASI VAKSIN COVID-19 INDONESIA: “Tantangan Akses Publik Atas Vaksin dan Layanan Kesehatan Berkeadilan”

    1191 shares
    Share 476 Tweet 298
  • Cerita Dari Pelosok Negeri: Aksi Kolektif Gerakan Sosial Indonesia Merespon Covid19

    1103 shares
    Share 441 Tweet 276
  • PERDAGANGAN & INVESTASI
  • BISNIS & HAM
  • DIGITAL EKONOMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • ARTICLE MONITORING
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
  • id Indonesia
  • en English

Indonesia For Global Justice© 2020

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used.