• id Indonesia
  • en English
Senin, Januari 30, 2023
  • TENTANG KAMI
Indonesia for Global Justice
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • ARTICLE MONITORING
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
No Result
View All Result
“A Global Justice Order through Social Movements”s
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • ARTICLE MONITORING
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
No Result
View All Result
Indonesia for Global Justice
No Result
View All Result
Home Publikasi Rilis Media

Masyarakat Sipil Menolak RCEP, Kedaulatan Benih Petani Terancam

Oktober 17, 2016
in Rilis Media
Reading Time: 2 mins read
Masyarakat Sipil Menolak RCEP, Kedaulatan Benih Petani Terancam
1.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hari Pangan Sedunia:

Masyarakat Sipil Menolak RCEP, Kedaulatan Benih Petani Terancam

 Jakarta 16 Oktober 2016. Bertepatan dengan peringatan Hari pangan Sedunia yang jatuh pada hari minggu (16/10/16), Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Ekonomi melakukan berbagai rangkaian aksi untuk mengkritisi kebijakan diplomasi ekonomi internasional Indonesia, khususnya terkait dengan Perundingan ASEAN-RCEP yang akan berlangsung di Tianjin, China pada tanggal 17-21 Oktober 2016.

Aksi ini diawali dengan menggelar aksi populer dengan melakukan Flash Mob yang bertemakan: “Hari Pangan, Let’s Move For Food Soverignity” dengan memanfaatkan ruang publik, car free day, di Jakarta.

Flash Mob diikuti oleh anggota Koalisi seperti Solidaritas Perempuan, IGJ, API, dan Seruni. Acara dimulai sejak pukul 6 pagi di sekitaran gedung UOB, Jl. MH. Thamrin, yang diisi dengan jalan santai sambil menyerukan “Kedaulatan Pangan bukan Perdagangan Bebas”. Aksi hari pangan, diakhiri dengan acara konferensi pers di Anomali Caffe, Menteng Jakarta Pusat (Rilis Link).

Rangkaian aksi ini bertujuan untuk mendesak pemerintah agar serius dalam penguatan kedaulatan pangan bagi petani dan perlindungan hak akses pangan masyarakat secara luas dari Ancaman FTA, khususnya RCEP. Salah satu kritisasi koalisi atas perjanjian ASEAN RCEP adalah terkait dengan isu pangan dan ketentuan perlindungan hak kekayaan intelektual yang akan berdampak terhadap kedaulatan benih petani Indonesia.

Jika Indonesia, ikut menyetujui Perjanjian ini, maka Indonesia semakin menguatkan monopoli penguasaan benih oleh koporasi yang berdampak besar bagi pemenuhan hak pangan bagi masyarakat luas. Oleh karena, Perjanjian RCEP mewajibkan negara anggota bergabung dalam UPOV 1991 yang penuh kepentingan monopoli korporasi atas benih. UPOV 1991 melarang hak pengempangan benih oleh petani atas dasar pelanggaran hak kekayaan intelektual. Dimana 90% pedagangan benih telah dikuasai hanya 5 korporasi multi nasional.

Perjanjian ini, adalah ambisi Koporasi dalam menguatkan dominasinya dan semakin menghilangkan peran negara untuk memenuhi kewajibannya dalam menguatkan kedaulatan pangan. Skema liberalisasi, membuat kita akan selalu tergantung pada produk pangan Asing.

Koalisi menilai Pengaturan FTA, yang luas ini akan berdampak luas terhadap ruang-ruang kebijakan publik, khususnya kebijakan pangan dan kedaulatan petani. Oleh karena itu, sangat penting mendesak pemerintah untuk segera mengkaji kembali dampak liberalisasi atas pangan melalui perjanjian Perdagangan Bebas termasuk RCEP, tidak hanya dalam kajian ekonomi, akan tetapi juga pada dampak terhadap pemenuhan dan perlindungan HAM, khususnya dalam Aspek hak atas ekonomi, sosial, dan budaya.***

Koalisi Masyarakat Untuk Keadilan Ekonomi Terdiri dari:

Indonesia for Global Justice (IGJ), Indonesia AIDS Coalition (IAC), Solidaritas Perempuan, FITRA, Aliansi Petani Indonesia (API), Bina Desa, WALHI, SERUNI, AGRA, KruHA, KNTI, SatuDunia, SafeNet.

Disusun oleh:

Hesti Widya Ningrum

Intern at IGJ

igj@igj.or.id

English Version! 

PDF 📄
Previous Post

Hadapi Asean RCEP, Pemerintah Diminta Serius Siapkan Strategi Perlindungan Petani

Next Post

Siaran Pers Koalisi Masyarakat untuk Keadian Ekonomi Merespon Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2016

Related Posts

TERASI PANGAN: Hak-Hak Petani Dikebiri, Pemerintah Dukung UPOV 1991 yang Melindungi Korporasi dan Investasi
Gerak Lawan

TERASI PANGAN: Hak-Hak Petani Dikebiri, Pemerintah Dukung UPOV 1991 yang Melindungi Korporasi dan Investasi

Januari 24, 2023
Letter To EU Decision-Makers_Indonesia Malaysia (Bahasa)
Artikel

Letter To EU Decision-Makers_Indonesia Malaysia (Bahasa)

Desember 22, 2022
Load More
Next Post
Siaran Pers Koalisi Masyarakat untuk Keadian Ekonomi Merespon Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2016

Siaran Pers Koalisi Masyarakat untuk Keadian Ekonomi Merespon Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2016

Please login to join discussion

covid-19 widget

Popular Post

  • Penghapusan Status B3 FABA dan SBE dalam PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Tinjauan Sustainable Trade

    Penghapusan Status B3 FABA dan SBE dalam PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Tinjauan Sustainable Trade

    2591 shares
    Share 1036 Tweet 648
  • Ahli Tekankan Pentingnya Persetujuan DPR dalam Perjanjian Internasional

    2578 shares
    Share 1031 Tweet 645
  • Penenggelaman Kapal Asing

    2236 shares
    Share 894 Tweet 559
  • DIPLOMASI VAKSIN COVID-19 INDONESIA: “Tantangan Akses Publik Atas Vaksin dan Layanan Kesehatan Berkeadilan”

    1191 shares
    Share 476 Tweet 298
  • Cerita Dari Pelosok Negeri: Aksi Kolektif Gerakan Sosial Indonesia Merespon Covid19

    1103 shares
    Share 441 Tweet 276
  • PERDAGANGAN & INVESTASI
  • BISNIS & HAM
  • DIGITAL EKONOMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • ARTICLE MONITORING
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
  • id Indonesia
  • en English

Indonesia For Global Justice© 2020

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used.