• id Indonesia
  • en English
Kamis, Maret 30, 2023
  • TENTANG KAMI
Indonesia for Global Justice
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • ARTICLE MONITORING
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
No Result
View All Result
“A Global Justice Order through Social Movements”s
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • ARTICLE MONITORING
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
No Result
View All Result
Indonesia for Global Justice
No Result
View All Result
Home Publikasi Pres Release & Statement

SIARAN PERS “Organisasi Masyarakat Sipil mendesak Negara G20 untuk Menempatkan Nyawa di atas Kepentingan Profit”

Agustus 12, 2022
in Pres Release & Statement
Reading Time: 3 mins read
SIARAN PERS “Organisasi Masyarakat Sipil mendesak Negara G20 untuk Menempatkan Nyawa di atas Kepentingan Profit”
1.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Jumat (12/8) – Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia bersama Peoples Vaccine Alliance (PVA) Asia  dan Indonesia for Global Justice (IGJ) menggelar Aksi Kampanye untuk mendesak Negara G20 Berkomitmen secara nyata untuk mewujudkan akses vaksin yang adil. Aksi Kampanye ini digelar di sela-sela pertemuan Kelompok Kerja Akses Vaksin dan Kesehatan Global, Civil-20 yang tengah berlangsung pada hari kamis hingga sabtu (11-13/8). Di sela-sela pertemuan ini, sebagian peserta memutuskan untuk menggelar aksi di Silang Barat Daya Monas atau sekitar Bundaran Patung Kuda.

Aksi ini digelar karena ketimpangan akses vaksin global saat ini masih terjadi, terutama di negara-negara miskin dan berkembang di Afrika. PVA Asia menyebutkan setiap dosis vaksin yang dikirim ke negara berkembang, ada 56 dosis yang dikirim ke negara maju. IGJ menilai selama ini vaksin Covid-19 dilindungi oleh berbagai aturan kekayaan intelektual yang membuat negara-negara miskin dan berkembang tidak bisa memproduksi sendiri kebutuhan vaksin mereka. Hal ini tidak hanya terjadi pada vaksin tetapi juga pada hampir semua kebutuhan Covid-19. Akhirnya negara-negara miskin dan berkembang tidak memiliki pilihan selain bergantung pada perusahaan farmasi.

“Selama ini akses pada kebutuhan Covid-19 sangat sulit karena produknya sendiri dimonopoli oleh perusahaan farmasi melalui aturan kekayaan intelektual. Akhirnya negara tidak punya pilihan selain tunduk pada supply dan harga yang ditentukan oleh perusahaan farmasi. Hal ini bukan saja berlaku pada Covid-19 tetapi pada obat hingga diagnostik,” ujar Rahmat Maulana Sidik, Direktur Eksekutif IGJ.

Beberapa bulan sebelumnya, Organisasi Masyarakat Sipil dari seluruh dunia mendesak agar negara-negara di seluruh dunia menyepakati proposal TRIPS Waiver yang akan menghentikan sementara aturan kekayaan intelektual pada kebutuhan Covid-19. Tetapi hasil dari KTM WTO ke-12 dinilai mengecewakan bagi masyarakat sipil karena tidak berhasil menyepakati Proposal TRIPS Waiver yang sesuai dengan teks usulan masyarakat sipil. Untuk itu IGJ melihat momentum Presidensi Indonesia di G20 agar segera menyepakati upaya lain untuk akses vaksin melalui sharing technology yang bebas dari hambatan kekayaan intelektual dan serta kerja sama riset yang terbuka. Sekaligus berkomitmen untuk tidak menggunakan mekanisme sengketa apapun atas upaya tersebut.

“Kami mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang membawa inisiatif perluasan manufaktur pada kebutuhan Covid-19 melalui G20. Namun kami mengingatkan hal ini tidak mudah. Negara-negara G20 juga terdiri atas negara-negara yang menolak proposal TRIPS Waiver. Untuk itu kita harus tegas, terutama mendesak negara-negara maju di G20 untuk berkomitmen atas nama kemanusiaan dan berhenti mengutamakan keuntungan di atas kemanusiaan,” menurut Agung Prakoso, Program Office untuk Isu Kesehatan IGJ.

Penting untuk mendesak negara-negara G20 agar berhenti menempatkan kepentingan keuntungan di masa pandemi Covid-19. Pandemi telah berakibat pada jutaan kematian dan ratusan juta kemiskinan. Di atas kondisi tersebut, data dari Peoples Vaccine Alliance Asia justru menyebutkan bahwa Big Pharma seperti Pfizer, BioNTech, dan Moderna justru menghasilkan lebih dari 4 juta dolar dalam satu jam hanya dari keuntungan vaksin. Padahal lebih dari 100 miliar dolar dana publik telah diinvestasikan ke perusahaan farmasi untuk pengembangan dan produksi vaksin.

Aksi ini dibuka dengan minute of silent sebagai bentuk berduka dari massa aksi atas kematian akibat Covid-19. Peserta aksi kemudian menyanyikan sejumlah yel-yel dan diakhiri dengan aksi teatrikal menyuntik negara G20 dengan “Vaksin Anti Profit pada Pandemi” agar negara G20 berhenti memikirkan keuntungan dan fokus pada kemanusiaan. Massa aksi juga menulis sejumlah pesan untuk negara G20 pada potret negara G20 yang menjadi properi aksi.

DOWNLOAD DOKUMEN


Kontak person:

Agung Prakoso,
Program Officer untuk Isu Kesehatan, Indonesia for Global Justice
E: agung.prakoso@igj.or.id

P: +6285788730007

Tentang Peoples Vaccine Alliance Asia:
Peoples Vaccine Alliance adalah koalisi lebih dari 100 organisasi, didukung oleh Peraih Nobel, ilmuwan, Kepala Negara dan aktivis, yang bekerja untuk Vaksin Rakyat, tersedia gratis untuk semua orang, di mana saja. https://peoplesvaccine.org/

Tentang Indonesia for Global Justice:
Indonesia for Global Justice adalah Organisasi Masyarakat Sipil yang fokus pada Isu Perdagangan Bebas dan dampaknya kepada masyarakat termasuk pada sektor akses kesehatan. IGJ saat ini aktif sebagai anggota Peoples Vaccine Alliance dan juga Civil-20.

PDF 📄
Previous Post

Kami Mendukung Walden Bello dan Rakyat Filipina untuk Demokrasi dan Kebebasan Berbicara

Next Post

Surat Terbuka: Pandangan dan Rekomendasi Organisasi Masyarakat Sipil International atas Isu Utang pada Agenda G20 Indonesia Presidensi

Related Posts

KEPAL : DPR SAHKAN PERPPU CIPTA KERJA, INI MERUPAKAN PELANGGARAN KONSTITUSI
Pres Release & Statement

KEPAL : DPR SAHKAN PERPPU CIPTA KERJA, INI MERUPAKAN PELANGGARAN KONSTITUSI

Maret 26, 2023
Intervention on US-IPEF at Bali Nusa Dua
Kampanye

Intervention on US-IPEF at Bali Nusa Dua

Maret 21, 2023
Load More
Next Post
Surat Terbuka: Pandangan dan Rekomendasi Organisasi Masyarakat Sipil International atas Isu Utang pada Agenda G20 Indonesia Presidensi

Surat Terbuka: Pandangan dan Rekomendasi Organisasi Masyarakat Sipil International atas Isu Utang pada Agenda G20 Indonesia Presidensi

covid-19 widget

Popular Post

  • Ahli Tekankan Pentingnya Persetujuan DPR dalam Perjanjian Internasional

    Ahli Tekankan Pentingnya Persetujuan DPR dalam Perjanjian Internasional

    2697 shares
    Share 1079 Tweet 674
  • Penghapusan Status B3 FABA dan SBE dalam PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Tinjauan Sustainable Trade

    2682 shares
    Share 1073 Tweet 671
  • Penenggelaman Kapal Asing

    2237 shares
    Share 895 Tweet 559
  • DIPLOMASI VAKSIN COVID-19 INDONESIA: “Tantangan Akses Publik Atas Vaksin dan Layanan Kesehatan Berkeadilan”

    1195 shares
    Share 478 Tweet 299
  • Isu Lingkungan Hidup dan Iklim di WTO: Untungkan Negara Maju, Rugikan Negara Berkembang

    1153 shares
    Share 461 Tweet 288
  • PERDAGANGAN & INVESTASI
  • BISNIS & HAM
  • DIGITAL EKONOMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • ARTICLE MONITORING
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
  • id Indonesia
  • en English

Indonesia For Global Justice© 2020

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used.