• id Indonesia
  • en English
Senin, Januari 30, 2023
  • TENTANG KAMI
Indonesia for Global Justice
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • ARTICLE MONITORING
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
No Result
View All Result
“A Global Justice Order through Social Movements”s
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • ARTICLE MONITORING
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
No Result
View All Result
Indonesia for Global Justice
No Result
View All Result
Home Gerak Lawan

WTO Harus Diakhiri, Masyarakat Sipil Sedunia Dorong Sistem Perdagangan Alternatif

Desember 4, 2013
in Gerak Lawan, IGJ Update from WTO meeting, Rilis Media
Reading Time: 2 mins read
WTO Harus Diakhiri, Masyarakat Sipil Sedunia  Dorong Sistem Perdagangan Alternatif
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

IGJ UPDATE – KTM IX WTO, 3-6 Desember 2013 Nusa Dua, Bali

Denpasar, 2 Desember 2013. Menjelang Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 World Trade Organization (WTO) pada 3-6 Desember 2013 di Nusa Dua, Bali, ratusan orang dari berbagai organisasi masyarakat sipil yang tergabung ke dalam Gerakan Rakyat Melawan Kolonialisme dan Imperialisme (Gerak Lawan) dan Social Movements on Alternative Asia (SMAA), telah berkumpul di Bali untuk melakukan perlawanan terhadap World Trade Organization (WTO) yang telah mendorong praktik perdagangan bebas di dunia.

Ketidakadilan yang diciptakan WTO dalam rezim perdagangan bebas telah berdampak buruk terhadap perekonomian negara-negara berkembang, khususnya Indonesia. Aturan perdagangan dunia tidak bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, melainkan bekerja dengan kehendak dari Trans National Coorporation (TNCs). Perjanjian perdagangan bebas mendorong penguasaan sumber-sumber daya alam ketangan korporasi raksasa dan kemudian mengambil alih terhadap kontrol perdagangan. Pada akhirnya hal tersebut berdampak terhadap penurunan kesejahteraan masyarakat yang kehilangan akses terhadap kebutuhan dasarnya.

Dalam rangkaian acara week of action yang diselenggarakan oleh Gerak Lawan di Bali, salah satu isu utama yang dibahas adalah tentang perlunya sebuah sistem ekonomi alternatif yang lebih adil untuk menjawab kegagalan WTO dalam mensejahterakan masyarakat dunia. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah sebuah sistem perdagangan alternatif.

Selama ini WTO menawarkan sistem perdagangan yang tidak adil, tidak setara, dan hanya berorientasi pasar. Oleh karena itu, dalam menjawab hal tersebut masyarakat sipil di dunia mendorong sebuah konsep perdagangan alternatif. Hal yang mengemuka dalam diskusi adalah perlu adanya sebuah konsep dasar tentang alternatif perdagangan dunia.

Prinsip-prinsip perdagangan alternatif yang disepakati adalah, pertama, Ekonomi harus beragam dan melibatkan semua sektor untuk memikirkan kebutuhan lokal dari masyarakat serta kesehatan ekosistem. Hal ini harus didukung oleh keberagaman pengetahuan, tradisi, kreativitas dan identitas yang tidak boleh dibatasi dengan aturan hak kekayaan intelektual yang akhirnya hanya memonopoli untuk keuntungan pribadi; kedua, Perdagangan harus menjadi alat untuk dapat saling melengkapi, bukan untuk kompetisi dan keuntungan. Sehingga apa yang diproduksi bukan dalam rangka untuk memenuhi pasar global tetapi diutamakan memenuhi kebutuhan domestiknya; ketiga, Peraturan perdagangan haruslah asimetris. Kesepakatan-kesepakatan perdagangan haruslah seimbang sehingga dapat memudahkan ekonomi-ekonomi kecil untuk dapat memenuhi kebutuhan populasinya yang termarjinalisasikan oleh sistem selama ini.

Keempat, Ekonomi untuk kehidupan, dimana para produsen barang, penyedia jasa, dan masyarakat bisa menjadi lebih dekat satu sama lain, mempromosikan diri, emansipasi diri, solidaritas, dan interaksi sosial yang harmonis dengan alam. Hal ini untuk mendorong kontrol terhadap sumber-sumber daya alam yang selama ini dikuasai oleh korporasi asing dengan mendorong penghentian privatisasi dan mengembalikan hak penguasaan kepada negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selain itu perlu dibangun kontrol demokratis dan partisipatif dari masyarakat kecil terhadap ekonomi. Kelima, Harus segera mengakhiri sistem konsumsi berlebih, mewah, dan menghasilkan limbah. Hal ini perlu memperkuat produksi untuk memenuhi kebutuhan fundamental dari semua orang yang menggunakan sedikit sumber daya alam dan mengadopsi pendekatan tanpa limbah.

 Konsep ekonomi alternatif yang disusun untuk kemudian diserahkan kepada para menteri perdagangan negara-negara anggota WTO pada saat acara pertemuan WTO nanti yang berlangsung di Bali. Hal ini agar negara-negara anggota WTO dapat mengevaluasi kembali keanggotaannya di WTO.***

PDF 📄
Previous Post

APNFS Demands An End To Trade And Investment Liberalization Pushed By The WTO

Next Post

Pembukaan WTO Disambut Aksi Massa Untuk Mengakhiri WTO

Related Posts

TERASI PANGAN: Hak-Hak Petani Dikebiri, Pemerintah Dukung UPOV 1991 yang Melindungi Korporasi dan Investasi
Gerak Lawan

TERASI PANGAN: Hak-Hak Petani Dikebiri, Pemerintah Dukung UPOV 1991 yang Melindungi Korporasi dan Investasi

Januari 24, 2023
Letter To EU Decision-Makers_Indonesia Malaysia (Bahasa)
Artikel

Letter To EU Decision-Makers_Indonesia Malaysia (Bahasa)

Desember 22, 2022
Load More
Next Post
Pembukaan WTO Disambut Aksi Massa Untuk Mengakhiri WTO

Pembukaan WTO Disambut Aksi Massa Untuk Mengakhiri WTO

Please login to join discussion

covid-19 widget

Popular Post

  • Penghapusan Status B3 FABA dan SBE dalam PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Tinjauan Sustainable Trade

    Penghapusan Status B3 FABA dan SBE dalam PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Tinjauan Sustainable Trade

    2592 shares
    Share 1037 Tweet 648
  • Ahli Tekankan Pentingnya Persetujuan DPR dalam Perjanjian Internasional

    2579 shares
    Share 1032 Tweet 645
  • Penenggelaman Kapal Asing

    2236 shares
    Share 894 Tweet 559
  • DIPLOMASI VAKSIN COVID-19 INDONESIA: “Tantangan Akses Publik Atas Vaksin dan Layanan Kesehatan Berkeadilan”

    1191 shares
    Share 476 Tweet 298
  • Cerita Dari Pelosok Negeri: Aksi Kolektif Gerakan Sosial Indonesia Merespon Covid19

    1103 shares
    Share 441 Tweet 276
  • PERDAGANGAN & INVESTASI
  • BISNIS & HAM
  • DIGITAL EKONOMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • IGJ ON MEDIA
    • JARINGAN
    • KEGIATAN IGJ
    • KUMPULAN BERITA
  • PUBLIKASI
    • BUKU
    • PRES RELEASE & STATEMENT
    • ARTICLE MONITORING
    • BRIEFING PAPER
    • INFOGRAFIS
  • OPINI
  • id Indonesia
  • en English

Indonesia For Global Justice© 2020

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used.