• id Indonesia
  • en English
Indonesia for Global Justice
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Agenda Prioritas
  • Media
  • Publikasi
  • Tentang Kami
  • Beranda
  • Agenda Prioritas
  • Media
  • Publikasi
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Indonesia for Global Justice
No Result
View All Result

Pasar Bebas dengan Eropa Singkirkan Peran Industri Lokal

Februari 2, 2017
in EU Indonesia Cepa
Home EU Indonesia Cepa
943
SHARES
2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Masyarakat Sipil Untuk Keadilan Ekonomi meminta pemerintah tidak kalah dalam proses perundingan Uni Eropa dalam perjanjian perdagangan bebas Comprehensive Economic Parthenership Agreement (EU-CEPA). Posisi tawar ini harus dirundingkan mesti berpihak pada masyarakat Indonesia.

Direktur Indonesia for Global Justice (IGJ) Rachmi Hertanti mengatakan, proses negosiasi CEPA wajib dilakukan transparan. Segala dokumen yang berhubungan dengan proses negosiasi wajib dapat dipublikasikan secara luas dan tersedia untuk siapa pun, sehingga proses perlindungan CEPA dapat menjadi dasar penyelenggaraan debat publik dan pengawasan politik.

Menurutnya, ada beberapa ketakutan jika dalam proses perjanjian Indonesia-EU CEPA tidak transparan, seperti inkonsisten kebijakan pemerintah yang justru melemahkan industri dalam negeri. Apalagi di tengah kondisi keterbukaan saat ini, ditakutkan pemerintah malah kalah dalam proses negosiasi EU-CEPA.

“(EU-CEPA) menyingkirkan peran industri lokal. Ada larangan sektor yang dibatasi dengan masuknya investasi. Industri lokal ditakutkan tersingkir,”tuturnya, dalam diskusi EU-CEPA, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).

Berdasarkan informasi dari organisasi masyarakat sipil internasional, ada laporan bahwa EU-CEPA dalam perjanjiannya berkeinginan memasuki sektor investasi yang sebenarnya dilarang di negaranya. Misalnya di Indonesia, ada larangan investasi untuk sektor perikanan tangkap.

“Nah dalam posisi tawar ini, pemerintah harus keras jangan mau sektor yang telah dilarang malah dihilangkan batasannya. Kembali lagi peran industri lokal terminimaliris,”tuturnya.

Kemudian, soal tingkat penggunaan produk dalam negeri (TKDN) pemerintah harus mendorong penggunaan TKDN sebesar-besarnya. Ini dalam hal kepentingan produk dalam negeri yang memiliki daya saing. “TKDN sangat penting dalam posisi tawar kerjasama EU-CEPA,”tuturnya.

Terakhir, Rachmi mengatakan, kewajiban memakai tenaga kerja lokal. Melalui kerjasama ini, negara Uni Eropa yang ingin berinvestasi nantinya diwajibkan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak mungkin.

“Jadi ada perjanjian untuk mengurangi angka pengangguran kita. Jadi kerjasama itu ada dampak pada kita, jumlah kemiskinan berkurang dan daya beli masyarakat meningkat. Kembali lagi ini posisi tawar pemerintah,”tuturnya.

(mrt)

Previous Post

Posisi Tawar Indonesia dalam EU-CEPA Dipertanyakan

Next Post

Activists Criticize IEU CEPA Negotiations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Indonesia for Global Justice

Rengas Besar No.35 C, RT.14/RW.2, Jati Padang, Ps. Minggu,
Jakarta Selatan - Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540
Telepon: (021) 7941655

© 2023  - Indonesia for Global Justice


Berlangganan Sekarang!

Ikuti berita terbaru dari Indonesia for global justice, berlangganan sekarang!

Terimakasih telah berlangganan di Indonesia for global justice


  • id Indonesia
  • en English
No Result
View All Result

Indonesia for Global Justice
Jl.Rengas Besar No.35 C, RT.14/RW.2, Jati Padang, Ps. Minggu Jakarta Selatan - 12540
Telepon: (021) 7941655

  • Indonesia