Bisnis.com, BANDUNG– Pengusaha tekstil Jawa Barat mengincar perluasan pangsa pasar Eropa jika perjanjian kerjasama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia-Uni Eropa berhasil disepakati akhir tahun ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat Kevin Hartanto mengatakan produk tekstil Indonesia yang mayoritas berasal dari Jabar menguasai 10% pangsa pasar Uni Eropa.
Namun Kevin melanjutkan, pangsa pasar yang dikuasai Indonesia masih jauh berada di bawah India yang telah menguasai sekitar 40%.
“Saat Indonesia menargetkan ekspor US$14 miliar, target India sudah mencapai US$40 miliar,” kata Kevin, Jumat (29/8/2014).
Menurut Kevin tahun ini, nilai ekspor tekstil ke Eropa masih sebesar US$11 miliar, dan masih didominasi oleh produk garmen.
“Kita belum punya baju jas musim dingin karena kita belum punya teknologinya. Kalau mau belajar bisa, tapi perlu investasi lagi,” jelasnya.
Walaupun perjanjian ini merupakan peluang yang cukup baik dalam melaksanakan kerjasama bilateral, Kevin tetap mengingatkan pemerintah untuk bersikap waspada.
“Negara di kawasan Uni Eropa kerap membuat kebijakan-kebijakan non tarif yang diberlakukan oleh negara-negara yang berada di kawasan tersebut,”tutur Kevin.
Setidaknya, ada tiga kebijakan yang diterapkan Uni Eropa diantaranya, REACH (Registration, Evaluation, Authorization and Restriction of Chemicals) dan RED (Renewable Energy Directive).
Berbagai persyaratan tersebut dinilai Kevin justru akan sedikit menjadi hambatan bagi produk Indonesia untuk menembus pasar Eropa.
“Pasalnya kami harus kembali menanggung biaya untuk memenuhi persyaratan tersebut,” ujar Kevin. (K30)
Sumber : http://bandung.bisnis.com/read/20140829/5/516070/pengusaha-tpt-jabar-incar-pasar-uni-eropa#.VAPrxtp-og0.twitter