Liputan6.com, Jakarta – 16 Menteri Ekonomi yang terdiri dari 10 negara ASEAN dan 6 negara mitra yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menegaskan komitmennya untuk mencapai perjanjian kerja sama ekonomi yang modern, komprehensif, berkualitas tinggi, dan saling menguntungkan. Hal tersebut disepakati Para Menteri anggota RCEP saat bertemu di Vientiane, Laos, akhir pekan lalu.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo menjelaskan pertemuan para Menteri RCEP kali ini membahas isu-isu strategis perundingan di bidang barang, jasa, dan investasi secara pararel dan seimbang.
Para Menteri berharap pada perundingan mendatang dapat disepakati perjanjian RCEP yang bernilai tinggi secara tepat waktu, berdasarkan Guiding Principles and Objectives for Negotiating the RCEP.
“Seluruh negara anggota RCEP diharapkan dapat melanjutkan proses negosiasi dengan memberikan fleksibilitas dan bernegosiasi secara positif dan konstruktif,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Negara-negara yang tergabung dalam RCEP ini kembali meminta tim perunding melanjutkan perundingan secara intensif melalui proses request dan offer di seluruh bidang yang telah disepakati khususnya di bidang perdagangan barang, jasa dan investasi. Selain itu juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam proses perundingan agar dapat memberikan pandangan dan harapan dunia usaha dari implementasi RCEP di kemudian hari.
“Hal ini penting dilakukan sebagaimana mandat yang diberikan oleh Kepala Negara RCEP pada November 2015 untuk dapat menyelesaikan negosiasi RCEP pada akhir 2016,” kata dia.
Perjanjian RCEP akan menjadi suatu perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan setengah penduduk dunia dan sangat penting bagi perekonomian global. Hal tersebut mengingat potensi RCEP untuk menjadi pendorong dan peluang pertumbuhan ekonomi kawasan di tengah kondisi ekonomi global saat ini.
Kinerja ekonomi negara anggota RCEP tetap stabil pada 2015, dengan output gabungan sebesar US$ 22,4 triliun atau 30,6 persen dari output dunia. Total perdagangan RCEP juga signifikan sebesar US$ 11,9 triliun pada 2015, sedangkan total arus masuk ivestasi asing langsung ke RCEP mencapai US$ 329,6 miliar.
Saat ini 10 negara yang menjadi anggota ASEAN yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja. Sedangkan 6 negara mitra ASEAN antara lain, Korea, Australia, RRT, Selandia Baru, India, dan Jepang. (Dny/Ahm)