• id Indonesia
  • en English
Indonesia for Global Justice
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Agenda Prioritas
  • Media
  • Publikasi
  • Tentang Kami
  • GENI
  • Beranda
  • Agenda Prioritas
  • Media
  • Publikasi
  • Tentang Kami
  • GENI
No Result
View All Result
Indonesia for Global Justice
No Result
View All Result

PERDAGANGAN BEBAS: IGJ Nilai Trans Pacific Partnership Lebih Banyak Bawa Dampak Negatif

Oktober 23, 2015
in Berita IGJ
Home Media Berita IGJ
942
SHARES
2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bisnis.com, JAKARTA – Masuknya Indonesia dalam perjanjian kerja sama ekonomi Trans Pacific Partnership (TPP) dinilai membawa lebih banyak dampak negatif dibanding dampak positifnya.

Ketua Umum Indonesia for Global Justice (IGJ) Riza Damanik mengatakan dalam perkembangan situasi ekonomi kawasan, tidak hanya Asia, sesungguhnya TPP tidak memiliki relevansi dalam menyelamatkan ekonomi tiap-tiap negara anggotanya.

Menurutnya, harmonisasi dan integrasi sistem ekonomi yang ada dalam TPP tersebut justru memutarbalikkan logika kedaulatan ekonomi sebuah bangsa. Saat ini mega trading blocktersebut telah menyatukan 12 negara yaitu Australia, Brunei Darussalam, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Vietnam.

“Indonesia tidak patut ikut-ikutan dalam inisiatif tersebut, konsekuensinya lebih buruk,” kata Riza saat dihubungi Bisnis, Jumat (22/10/2015).

Kemungkinan Amerika Serikat, salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia, mengalihkan impornya ke negara-negara anggota TPP menurutnya tidak perlu dikhawatirkan. Seperti dalam hal investasi, Amerika Serikat masih menanamkan banyak modalnya di Indonesia meski kedua belah pihak tidak memiliki kerja sama bilateral investment treaty (BIT).

Indonesia saat ini lanjutnya memiliki lebih dari 60 kesepatakan BIT dengan banyak negara, tetapi tidak dengan AS. Namun, pada implementasinya investasi negara Paman Sam tersebut cenderung lebih besar dibanding negara-negara yang memiliki BIT dengan Indonesia.

“Amerika itu tidak melihat itu. tidak perlu khawatir Amerika akan lari ke tempat lain. Menurut saya itu ketakutan yang dibangun tanpa alasan yang kuat.”

Menurut Riza, seharusnya yang perlu diperkuat oleh pemerintah adalah pembenahan produksi dan daya saing produk dalam negeri; penguatan diplomasi ekonomi; serta penguatan analisis pasar dan direct market yang paling potensial untuk dikembangkan.

Previous Post

“Jokowi Tak Boleh Bahas TPP Di AS”

Next Post

Berkunjung Ke AS, Jokowi Diminta Tak Bahas Mega Blok Perdagangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Indonesia for Global Justice

Rengas Besar No.35 C, RT.14/RW.2, Jati Padang, Ps. Minggu,
Jakarta Selatan - Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540
Telepon: (021) 7941655

© 2023  - Indonesia for Global Justice


Berlangganan Sekarang!

Ikuti berita terbaru dari Indonesia for global justice, berlangganan sekarang!

Terimakasih telah berlangganan di Indonesia for global justice


  • id Indonesia
  • en English
No Result
View All Result

Indonesia for Global Justice
Jl.Rengas Besar No.35 C, RT.14/RW.2, Jati Padang, Ps. Minggu Jakarta Selatan - 12540
Telepon: (021) 7941655